Di dunia ini, secara umum hanya ada 4 Cara Menghasilkan uang. Mengenal sumber penghasilan anda yang paling Dominan akan menentukan siapa diri anda sebenarnya, di mana posisi anda saat ini dan di mana posisi anda 5 tahun yang akan datang

Klik Untuk Tantangan Bisnis Hari Pertama
Klik Untuk Tantangan Bisnis Hari Kedua
Assalamu Alaikum Wr.wb – Salam Sukses Sobat NetPreneur semoga Bisnis dan Usaha yang kita bangun semakin berkembang dan selalu mendapat bimbingan dari Allah SWT agar tetap berada di jalan yang benar.
Tak terasa kita sudah memasuki hari ke tiga dari tantangan bisnis online kita. Saya yakin anda semakin penasaran untuk segera menyelesaikan tantangan ini dan ingin mengetahui seperti apa hasil yang akan anda peroleh nantinya.
Pada tantanagan Bisnis Hari Ketiga ini kita akan mulai memasuki area teknis dengan catatan bahwa anda sudah melalui 2 tahapan sebelumnya. Jika belum silakan di review kembali melalui link di atas atau bisa juga anda akses di sini untuk seri mindset dan di sini untuk Pengenalan diri.
Baik, mari kita lanjutkan!
Materi Pelajaran kita hari ini akan merujuk kepada Salah satu Buku yang paling laris di dunia yang membahas tentang bagaimana membangun sebuah bisnis, mengola keuangan dan perjalanan menuju passive income atau penghasilan passsive. Saya yakin anda sudah bisa menebak!

Ya betul The Cash Flow Quadrant Karya Robert T. Kyosaki. The Cash Flow Quadrant adalah buku lanjutan dari The Rich Dad Poor Dad.
Buku menjadi salah satu referensi wajib bagi orang yang mau berbisnis. Sangat banyak pelajaran yang bisa diambil di dalamnya dan materi yang akan anda dapatkan hari ini adalah salah satu dari isi buku tersebut, mengenal 4 Cara menghasilkan uang.
Sebenarnya jika anda menyimak buku tersebut baik – baik, maka dari sampulnya saja sudah bisa kita lihat apa materi yang ada. Silakan Perhatikan Gambar tersebut!
4 Cara Menghasilkan Uang Yang Pernah Ada
1. Menghasilkan Uang Dengan Cara Menjadi Karyawan atau Employe.
Ini adalah cara yang paling lazim – paling umum dilakukan oleh orang di dunia saat ini. Ya, menjadi Karyawan, Pekerja, Pegawai, Buruh atau apapun istilahnya.
Cara paling mudah untuk mengetahui kelompok yang termasuk dalam tipe ini adalah mereka akan mengenakan pakaian seragam, berangkat pagi – pagi dan pulang sore. Atau Berangkat siang pulang malam ataupun berangkat malam pulang pagi.
Mereka sudah memiliki rutinitas yang telah ditentukan oleh atasan ataupun pemberi pekerjaan. Mereka tidak bisa seenaknya meninggalkan pekerjaan tanpa izin dan persetujuan atasan.
orang – orang yang berada di dalam kelompok ini biasanya adalah orang yang memiliki intelektual di atas rata – rata yang didominasi oleh para sarjana lulusan perguruan tinggi – S1, S2 maupun S3 – meskipun tidak sedikit yang hanya berpendidikan setingkat SMA atau lebih rendah.
Dari segi penghasilan, Robert Kyosaki menyebut Kelompok Karyawan atau Pegawai ini sebagai Kelompok yang Paling Beresiko secara Finansial. Dan jika tetap berada di sisi ini maka orang – -orang ini tidak memiliki harapan untuk bisa mencapai Kebebasan Finansial.
Tentu saja Robert Kyosaki memiliki alasan yang kuat sehingga berani memberi pernyataan seperti itu. Dan memang kita bisa melihat bahwa mereka memang berada di dalam situasi yang beresiko itu.
Para karyawan dan Pegawai hanya mengharapkan penghasilan dari Gaji yang telah ditentukan oleh Pemilik Pekerjaan atau Usaha. Mereka tidak memiliki kekuatan untuk meningkatkan penghasilan atau gaji yang mereka peroleh.
Berapa yang diberikan itu yang diterima tidak peduli seberapa keras dan seberapa lama mereka bekerja.
Resiko kedua yang juga tidak kalah besarnya adalah setiap saat penghasilan mereka dari gaji bisa berhenti, entah itu karena dipecat ( PHK ), pensiun ataupun karena perusahaan mereka Bekerja tutup atau gulug tikar.
Yang paling parah dari status sebagai Karyawan atau pegawai ini adalah masa tua atau masa pensiun.
Ketika masih muda, kuat, tangkas dan kreatif – yang seharusnya digunakan untuk berbisnis – maka akan sangat dihargai oleh Pengusaha atau atasan. Namun ketika ada pegawai lain yang lebih muda, lebih enerjik dan lebih smart maka – dengan perasaan “Tidak Enak” mereka pun di ganti.
Jika kita melihat kondisi saat ini sungguh lucu sebenarnya.
Perusahaan telah mengeluarkan sebuah kebijakan yang disebut MMP untuk para karyawan, Masa Persiapan pensiun dan ini diberikan saat karyawan akan memasuk masa pensiun sekitar 2 tahun sebelum masa pensiun itu tiba.
Apa yang mau dipersiapkan tatkala umur sudah tua, tenaga sudah mulai berkurang, mata mulai rabun, daya pikir sudah tidak bisa maksimal serta kreatifitas sudah buntu.
Sebaik apapun persiapannya tetap saja tidak akan maksimal hasilnya.
Menurut JAck MA, Salah satu orang terkaya di dunia – masa persiapan untuk membangun usaha itu adalah di Usia 20 tahun hingga 30 tahun.
Di usia ini anda masih bisa melakukan berbagai macam percobaan akan model bisnis apa yang paling cocok untuk anda, meskipun jika anda sudah memiliki mindset dan mengetahui cara menentukan model dan jenis bisnis yang cocok anda tidak perlu melakukannya alagi.
Setelah usia 40 tahun maka jangan lagi berusaha untuk mencari usaha baru untuk dimulai karena kemungkinan untuk berhasil sangat sedikit. Stick with your business until succeed.
Nah bagaimana kalau umur sudah 55 tahun baru mau memulai? tentu lebih parah lagi.
Memang tidak bisa kita pastikan dan justifikasi secara membabi buta, namun fakta di lapangan tidak bisa kita pungkiri.
Bagaimana masa Depan Finansial orang yang berprofesi sebagai karyawan ini?
Sebenarnya sangat mudah memprediksi seperti apa masa depan mereka.
Ada sebuah kata bijak, entah siapa yang mengutarakannya pertama kali bahwa Apa yang kita miliki hari ini adalah hasil dari apa yang kita lakukan 5 tahun yang lalu. Apa yang kita lakukan hari ini akan menentukan seperti apa masa depan kita 5 tahun ke depan.
Renungan!
“Apa yang anda miliki hari ini adalah hasil dari apa yang anda lakukan 5 tahun lalu. Seperti apa masa depan anda 5 tahun ke depan bergantung Apa yang anda lakukan hari ini”
Sangat Realistis.
Nah, mari kita coba ambil sebuah perumpamaan.
Anggaplah saat ini anda adalah seorang karyawan atau pegawai di sebuah perusahaan. maka cara yang paling gampang untuk mengetahui seperti apa masa depan anda 5 tahun ke depan adalah dengan bertanya seperti apa kehidupan karyawan senior yang telah bekerja di perusahaan anda bekerja 5 tahun lebih awal.
Bisa kita lihat bahwa, apa yang mereka dapat tidak jauh berbeda dengan apa yang mereka miliki 5 tahun sebelumnya, kecuali anak yang bertambah banyak.
Jika anda ingin sedikit lebih kritis silakan tanya karyawan yang telah bekerja 10 tahun lebih awal dari anda. itulah masa depan anda 10 tahun ke depan.
Hal ini juga berlaku secara umum untuk pegawai instansi pemerintah, baik yang PNS mapun yang kontrak atau Honor.
sudah berapa lama anda bekerja sebagai honorer atau pegawai kontrak?
Berapa lama lagi anda akan mengabdi hingga anda diangkat menjadi seorang PNS?
Berapa lama anda harus menjadi PNS biasa hingga bisa menduduki Posisi Kepala bidang atau kepala Dinas?
Betapa banyak berita kita dengar seorang yang bekerja selama sekian puluh tahun menjadi tenaga kontrak atau honorer dan baru terangkat menjadi PNS beberapa bulan sebelum dia pensiun.
sampai kapan anda berharap seperti itu?
Tentu saja kita tidak bisa menggeneralisasi. Ada beberap orang yang karena tingkat pendikan yang lumayan tinggi bisa meraih apa yang Pegawai umum lainnya tidak bisa raih. Tapi itu sangat sedikit yang terjadi.
Bisa anda coba hitung dan perhatikan contoh lain.
Nah jika anda berada di sisi atau kelompok Karyawan atau pegawai ini, apalagi anda yang masih berstatus sebagai pegawai Kontrak atau honorer sudah saatnya mengambil lompatan berani.
Waktu anda yang sekian lama, 5 tahun, 10 tahun atau bahkan 15 – 20 tahun – seandainya anda gunakan untuk membuka usaha maka bisa dipastikan bahwa anda sudah menjadi ahli di bidang usaha yang anda geluti.
Bayangkan 20 Tahun berbisnis!
Sudah seharusnya anda sudah mulai merasa gerah akan masa depan Finansial anda.
Selagi umur masih muda, kreatifitas masih jalan dan tenaga masih kuat untuk mencari ilmu – sekarang adalah waktu yang tepat untuk anda keluar dari tempurung dan zona nyaman anda selama ini.
dunia tidak akan kiamat jika anda keluar dari zona nyaman anda. Tetapi jika anda bertahan di dalamnya, maka bisa dipastikan bahwa anda telah menempatkan masa depan finansial anda ke jurang resisko yang paling dalam.
Saatnya bertindak lebih berani!
2. Kelompok Kedua adalah Kelompok Pekerja Mandiri atau Self Employe